Visi :
Terwujudnya Program Studi Agrobisnis Fakultas
Pertanian yang mendukung visi Universitas Wahid Hasyim sebagai lembaga
pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan/teknologi dalam bidang
agrobisnis yang berkualitas, unggul, serta mampu menghasilkan sarjana
yang unggul, bertaqwa, profesional, enterpreneurship, kreatif dan
inovatif, marketable, kompeten dan kompetitif.
Misi :
- Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang mampu menghasilkan sarjana dalam bidang agrobisnis yang bertaqwa, profesional serta mampu menghasilkan sarjana yang unggul, bertaqwa, profesional, marketable, kompeten, kompetitif dan berjiwa enterpreneurship.
- Menyelenggarakan kegiatan penelititan yang menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang agrobisnis yang sesuai kebutuhan pembangunan pertanian.
- Menyelenggarakan kegiatan pengabdian dan pengembangan masyarakat khususnya bidang agrobisnis.
Ilmu pertanian adalah bidang multidisipliner yang luas yang mencakup bagian dari ilmu eksakta, ilmu alam, ilmu ekonomi dan sosial, yang digunakan dalam praktek dan pemahaman pertanian. Seringkali istilah ini disalah artikan dan disamakan dengan ilmu pertanian, yaitu pertanian dan agronomi. Pertanian adalah serangkaian aktivitas yang mengubah lingkungan untuk produksi hewan dan tumbuhan untuk dimanfaatkan manusia, sedangkan agronomi adalah riset dan pengembangan terkait hanya budidaya tanaman. Ilmu pertanian mencakup budidaya tumbuhan dan hewan, di darat maupun di air.
Ilmu pertanian mencakup riset dan pengembangan di bidang:
- Metode produksi (misal manajemen irigasi, input nitrogen yang direkomendasikan)
- Peningkatan produktivitas pertanian dalam hal kuantitas dan kualitas (seleksi tanaman dan hewan yang tahan kekeringan, pengembangan pestisida baru, teknologi penginderaan hasil, simulasi model pertumbuhan tanaman, kultur sel in vitro)
- Pengubahan produk primer menjadi barang konsumsi (mulai dari produksi, pengawetan, dan pengepakan)
- Pencegahan dan perbaikan kerusakan lingkungan (konservasi tanah, degradasi tanah, manajemen sampah, bioremediasi)
- Ekologi produksi teoritis, terkait permodelam produksi tanaman
- Peningkatan pertanian subsisten yang memberi makan sebagian besar orang miskin di dunia. Sistem ini menarik perhatian karena mempertahankan integrasi dengan sistem ekologi alam lebih baik dari pertanian industri, yang mungkin lebih berkelanjutan dibandingkan sistem pertanian modern
- Produksi bahan pangan berdasarkan permintaan global. Lihat kebijakan pertanian.
Daftar isi
Sejarah ilmu pertanian
Ilmu pertanian dimulai dengan karya Gregor Mendel di bidang genetika, namun ilmu pertanan modern bisa dikatakan dimulai pada abad ke-18 ketika pupuk kimia mempengaruhi fisiologi tanaman. Intensifikasi pertanian dimulai sejak tahun 1960an di negara maju dan negara berkembang, seringkali disebut dengan Revolusi Hijau, yang merupakan kemajuan yang dibuat dalam menseleksi dan meningkatkan kualitas tanaman dan hewan ternak untuk produktivitas tinggi, juga penggunaan input tambahan seperti pupuk dan pestisida.Pertanian merupakan intervensi terbesar manusia terhadap alam, sehingga memiliki dampak bagi lingkungan secara umum. Pertanian intensif, pertanian industri, serta peningkatan populasi telah menarik perhatian ilmuwan pertanian mengenai pentingnya pengembangan metode pertanian baru untuk menangani hal tersebut.Hal ini termasuk bidang teknolgi yang mengasumsikan bahwa seluruh solusi masalah teknologi ada pada teknologi yang lebih baik, dan pertanian juga merupakan teknologi. Solusi yang dipertimbangkan mulai dari manajemen hama terpadu, manajemen sampah, arsitektur lanskap, dan genomika. Teknologi baru, seperti bioteknologi dan ilmu komputer dan kemajuan teknologi lainnya telah memungkinkan untuk mengembangkan bidang penelitian baru, termasuk di bidang rekayasa genetik, agrofisika, statistika pertanian, dan pertanian presisi.
0 komentar